Minggu, 12 Februari 2017

Petrichor

Yang muncul setelah hujan sekarang bukan pelangi, tapi rindu. Aroma tanah memunculkan auranya yang tajam. Beserta hiruk pikuk angin yang bertekanan sedang. Sudah kembali bersih, anggap saja seusai mandi. Siapa bilang pikir ini sudah tak ada beban? Mentang-mentang sudah tidur seharian, itu cuma ibarat bayar hutang energi, tapi manusia yang tak tau untung harus tetap bersyukur setidaknya badan kembali bugar setelah rebahan. Jika ditanya hati, jawabnya baik saja. Rasanya tak ingin melulu terlena kondisi. Kamu, tak henti-hentinya buatku merindu. Seperti seberkas sinar, hanya bisa dinikmati indahnya saja, menyentuhnya jelas tak mampu. Ibarat hujan, semuanya mengalir begitu saja, tanpa beban, tanpa pikir panjang, semua berlalu dengan tenang. Lewat doa, kutitipkan kehangatan, mudah-mudahan kamu rasakan bak sebuah pelukan.