22:20
Di separuh ranjang.
Celoteh hewan malam ngak ngik memekik telinga. Sunyi sekali, semua penghuni tertidur pulas. Hanya aku yang masih terjaga, padahal esok hari menanti kerja. Ah makin lebam saja kelopak mata. Sesekali terpejam namun rasa tahan lebih mendominasi. Seperti malam-malam biasanya, dengar alunan bossanova yang membelaiku untuk terkapar pulas. Yang kadang merasa kelabu tapi entah karena apa. Jika tau beritahu secepatnya. Puluhan kali menguap sudah termasuk dengan air mata. Lelah sekali namun belum enggan berehat. Akan seperti apa esok tak tau, semoga sesuai dengan persiapan yang sudah dirancang. Kini tinggal menghitung hari padi yang kuning dituai kemudian bibit yang sedang tumbuh menggantikan kedudukannya. Waktu seakan cepat berlalu. Senang sekali bisa mengenal kalian dan tak muluk juga bertemu kamu. Setelah ini mungkin tak kan seintens dulu. Jangan menjadi jauh karena sejatinya atap kita masih satu. Berat sekali, seperti diantara iya atau tidak setengah sadar aku nglilir...